Luangkan 3 menit untuk membaca tulisan ini



By : Embassy Of China in Indonesia

Waving goodbye!

With the last batch of 34 patients discharged, 14 out of 16 temporary hospitals  in #Wuhan have been closed.

The other two are expected to close Tuesday.

NOTE.

Saat itu, dunia menertawakan China.

Sebagian orang Islam menggunakan utk menghakimi :, China sedang mendapat kutukan Tuhan.
Karena makan hewan liar dan berbuat zalim kepada suku Uyghur.
“Ternyata China tidak sehebat yang dibayangkan.
Dengan kelelawar bisa kalang kabut." kata Mereka.
Di luar negeri terjadi aksi rasis berlebihan terhadap orang China.
Seakan² orang China identik dengan Virus.
AS membayangkan ekonomi China runtuh dan Xi Jin Ping jatuh.
Berita dari mereka yang terjebak China phobia tidak henti menyebarkan hoax.
Begitu menyedihkan.
Betapa buruknya nasib China.

Namun setelah tanggal 23 Pebruari , China kembali membuka diri.

Kehidupan berangsur normal.
Penyembuhan sudah diatas 50% , mendekati 100% dan tingkat korban mendekati nol persen.
Bahkan beberapa RS darurat korban Corona sudah ditutup karena tidak ada lagi pasien yang datang.
Produksi sudah kembali menggeliat.

Apa yang terjadi kemudian?

Dunia menyambut dengan penuh suka cita, bukan karena China sudah recovery, tetapi “China bantu mengatasi dampak adanya Virus Corona”.

Mengapa?

Ketika pada akhirnya penyebaran COVID-19 melanda beberapa negara, semua negara panik.
Bukan karena khawatir atas virus corona tetapi dampak dari kerusakan ekonomi dari adanya virus corona itu.
Bursa saham jatuh.
Pabrik menurunkan produksi, bahkan ada yang tutup.
PHK terjadi dimana-mana.
Bisnis di pusat wisata terancam gulung tikar, bandara sepi dll.
Suasana mencekam terbentuk akibat pemberitaan hoax sebelumnya terhadap China, kini berbalik kepada mereka sendiri.

Ternyata dunia sadar, bahwa China adalah bangsa yang tangguh dan mereka bangsa yang rapuh.
Fakta mereka tidak sekuat China.
Arab kehilangan pendapatan dari kunjungan Haji, Kehilangan pendapatan dari ekspor migas, karena 2/3 pembeli migas Arab adalah China.
Kepanikan ekonomi melahirkan krisis politik di Arab.
AS panik, banyak distributor yang gulung tikar karena kurang suplai barang dari China.
Warga AS panik memborong kebutuhan umum, khawatir Pemerintah tidak mampu menyediakan barang karena Corona, sudah 600 orang terinfeksi virus.
Italia mengkarantina 16 juta penduduknya.
Dari perang dagang menuju perang harga minyak.
Seluruh bursa jatuh.
Kepanikan meluas tidak terhindari.
China tersenyum, bukan mengejek, tetapi menenangkan mereka.
”Tidak ada manusia yang sempurna, tugas manusia melewati ketidak sempurnaan itu dengan rendah hati & focus kepada pemulihan, bukan kepada kepanikan.
Bagaimana menjadikan batu sandungan sebagai batu loncatan agar lebih baik dari sebelumnya"
Karena kepanikan tidak menghasilkan apa apapun.
"Lewat Virus Corona, Tuhan sedang berdialog kepada kita semua.
Untuk hidup damai dalam semangat kemanusiaan di atas perbedaan agama dan ideologi".
Mengapa? Karena politisasi ideologi & agama bukan sumber kekuatan.
Karena politik menciptakan rasis.
Karena politisasi agama primordialistik melahirkan intoleransi & membuat rapuh kehidupan sosial.
China tangguh, karena agama & ideologi mempersatukan mereka dalam semangat kebersamaan atas dasar cinta bagi semua.
Kita yang rapuh karena pemahaman radikal tertentu agama  membuat orang kehilangan cinta, menjadi egois dan memecah-belah.
Akankah kepanikan ini bisa menyadarkan kita?
Akankah kita bisa belajar kepada China, bagaimana seharusnya berpolitik dan beragama?

The last, sebetulnya corona virus tak perlu ditakuti secara berlebihan karena :
1. Menurut fakta , korban yg meninggal kebanyakan akibat komplikasi penyakit yang sudah mereka derita sebelumnya seperti pneumia (radang paru2), jantungan,dll. Umumnya pasien yg sebelumnya tak menderita penyakit tersebut sembuh dengan baik
2 Meningkatnya kematian  penderita corona hanya 2 - 3 persen.
3. Cara penularan corona tidak lewat udara, melainkan lewat sentuhan tangan ke bagian mata, mulut dan lubang hidung.

Copas dari WAGroup

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Baha' memohon ijazah kitab

DAFTAR MAKAM SESEPUH / ULAMA DI KECAMATAN SIDOARJO KOTA, KABUPATEN SIDOARJO

Kyai Ngali Muntoha Nglames Madiun