Guru kok demo?


By: Abu Gosok Al-Pawoniy

Kita coba membahas guru-guru yang suka dema demo. Bukan menunjuk person di antara mereka yang demo itu. Hanya mengamati fenomena yang terjadi. Mengapa kok perlu diamati bahkan disikapi? Ya karena miris. Ada peribahasa : Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Guru, yang seharusnya menanamkan etika berbangsa dan bernegara pada anak didiknya, kok tak segan2 malah bikin gaduh dan meniru cara-cara preman.
Apa gak malu tuh diliat para anak didiknya?
Sebetulnya jika memang ada suatu tuntutan, cukup lewat perwakilan2 yg ada. Kan sudah ada prosedurnya?. Harap ingat, profesi mereka itu  Guru lho: _Digugu lan ditiru_.
Mrk mengajar itu demi uang, atau demi menyebarkan ilmu? Punya ilmu kok diperjual belikan. Bahasa kasarnya : dilacurkan.

Apa ini mmng sdh zamannya?
Dawuh kyai saya, memang, salah satu tanda dari zaman akhir yakni orang menuntut ilmu itu ( sekolah, kuliah , mondok dll) itu bkn untuk mencari ilmu itu sendiri, tapi demi mengejar hal2 yg bersifat duniawi, yakni agar mudah dlm melamar pekerjaan. Dalam artian, misal jadi dosen, guru, satpam, pns/asn, polri, tni  dll itu orientasinya hny harta dunia.
Tp jgn salah lho,  bukan berarti ketika melamar  dan akhirnya mnjadi profesi tertentu itu, kita menolak  jika dikasih honor. Bkn bgitu. Tapi niat kita masa2 remaja menuntut ilmu demi mndapatkan honor dari profesi yg kita pilih,  itu yg tdk bnr.
Lagian, itu kan sdh wajar, bekerja, dapat bayar. sdh hukum alam. Tdk usah niyat bgini: _niat ingsun bekerja agar dapet uang_. Bukankah jk tdk diniatipun, asal kerja yg bnr,  otomatis dpt uang?  budayanya begitu. sunatullahnya begitu.
Yang perlu diubah itu niyatnya, misal dg bergumam: niat ingsun kerja ini itu, demi  kemaslahatan umat manusia. Dan nilai-nilai luhur spt inilah yg  hrs qt ajarkan pd semua manusia. Jika kbetulan profesinya guru, ya beri contoh/ teladan yg baik pd murid2nya.

Terkait guru...
Honor/gaji/bayaran itu hny sebagai wujud trmksh pd guru. Tp jangan kmudian nuntut sana- nuntut sini dg cara2 yg tdk etis. Jk pun dirasa ada yg kurang sreg, ya salurkan aspirasi dg cara yg prosedural. Semua ada aturannya, semacam kode etik guru.
Jgn sampa ada kesan, guru melacurkan ilmunya.
Akhirnya, semoga kita tdk ikut2an yg sprti itu.
Mari ngakeh2ne olehe syukur. Wong akeh syukure, pasti ditambah oleh Tuhan YME.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Baha' memohon ijazah kitab

DAFTAR MAKAM SESEPUH / ULAMA DI KECAMATAN SIDOARJO KOTA, KABUPATEN SIDOARJO

Kyai Ngali Muntoha Nglames Madiun