Untuk Para Pencaci Kyai

Bagaimana bisa aku mencaci maki Beliau disaat Maulana Habib Luthfi bin Yahya seorang Mursyid banyak Thoriqoh, Rois Akbar Jamiyyah Ahlut Thoriqoh dan para Ulama menghormati Beliau?  Apakah anda lebih alim, lebih pintar apakah anda lebih wushul Ilallah daripada Beliau?

#UNTUK PARA PENCACI KIYAI

ﺇﻋﻠﻢ ﻳﺎ ﺃﺧﻲ ﺃﻥ ﻟﺤﻮﻡ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎء
ﻣﺴﻤﻮﻣﺔ ﻭ ﻋﺎﺩﺓ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻫﺘﻚ
ﺃﺳﺘﺎﺭ ﻣﻨﺘﻘﺼﻬﻢ ﻣﻌﻠﻮﻣﺔ ﻭ ﺃﻥ ﻣﻦ
ﺃﻃﻠﻖ ﻟﺴﺎﻧﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎء ﺑﺎﻟﺜﻠﺐ
ﺇﺑﺘﻼﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺒﻞ ﻣﻮﺗﻪ ﺑﻤﻮﺕ
ﺍﻟﻘﻠﺐ - ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ ﻋﺴﺎﻛﺮ -

" Ketahuilah wahai saudaraku.. Bahwa daging para Ulama itu beracun. Dan balasan Allah bagi orang yang merendahkan mereka
sudah sangat diketahui. Barang siapa yang lisannya berkata buruk atas mereka maka Allah akan balas ia dengan kematian hati sebelum kematian jasadnya.

 - Al-Hafidz Ibnu Asakir -

=======
ﺇﻥ ﺍﻟﻮﻗﻮﻉ ﺑﻨﺤﻮ ﻏﻴﺒﺔ ﺃﻭ ﻧﻤﻴﻤﺔ
ﻓﻲ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ
ﻣﻦ ﻛﺒﺎﺋﺮ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻓﻔﺎﻋﻠﻪ ﻓﺎﺳﻖ
ﻣﺮﺩﻭﺩ ﺍﻟﺸﻬﺎﺩﺓ -- ﻭ ﻗﺪ ﺟﺮﺏ
ﺃﻧﻪ ﻣﻦ ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎء ﺍﻣﺘﺤﻦ
ﺑﺴﻮء ﺍﻟﺨﺎﺗﻤﺔ ﻭ ﺍﻟﻌﻴﺎﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ -
ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﺯﻳﻦ ﺑﻦ ﺳﻤﻴﻂ -

" Sesungguhnya berkomentar buruk atas Ulama dengan menggunjing atau mengadu domba itu termasuk dari dosa- besar. Pelakunya dihukumi fasiq dan kesaksiannya tidak diterima. Dan sudah termasuk hal yang mujarab, bahwa orang yang berkata buruk atas ulama maka ia akan mati su'ul Khotimah.."

Al Habib Zain Bin Smith

=======
Kalam Imam Malik :

"Ketika engkau melihat seorang yang mengaku membela kebenaran, tapi ia malah menghujat, menggunjing dan mencaci maki, maka ketahuilah bahwa niatnya tidaklah benar. Karena kebenaran tak pernah membutuhkan itu semua.. "
Mereka tak ubahnya orang yang mencelakakan dirinya sendiri dengan membenturkan kepalanya kepada sebuah gunung..

ﻳﺎ ﻧﺎﻃﺢ ﺍﻟﺠﺒﻞ ﺍﻟﺸﻢ ﻟﻴﻜﻠﻤﻪ *
ﺃﺷﻔﻖ ﻟﻨﻔﺴﻚ ﻻ ﺗﺸﻔﻖ ﻋﻠﻰ
ﺍﻟﺠﺒﻞ
" Wahai kau yang membenturkan kepalanya kepada sebuah gunung yang tinggi untuk melukainya.. Kasihanilah dirimu, jangan kasihani gunung itu.. "

Seorang yang dengan mudahnya berkomentar buruk atas seorang ulama maka - tanpa ia sadari - ia telah berada dalam bahaya yang sangat besar, meskipun Sang Ulama telah memaafkan tapi Allah dan Rasul-Nya tak akan membiarkan Ulama-Nya direndahkan begitu saja..

=======
Sebuah kisah setelah Syaikh Buthy wafat, seorang wanita Sholihah di Damaskus bermimpi bertemu Rasulullah Saw, ( Sebagaimana diceritakan Cucunya Syaikh Mahmud Al-Buthy dan Muridnya Syaikh Muhammad Al-Fahham).

Dalam mimpi itu Rasulullah Saw memakai pakaian yang sangat indah, beliau berkata pada Syaikh Buty yang ada di depannya :

" Pergilah kau menyusul ayahmu di sana.." ( Syaikh Mulla ayah Syaikh Buthy adalah salah satu Awliya' besar di zamannya ).

Wanita Sholihah itu lantas bertanya kepada Rasulullah :

" Bagaimana dengan mereka yang menyakitinya Wahai Rasul.. ?"

Syaikh Buthy menimpali : " Saya sudah memaafkan mereka Ya Rasulullah .. "

Tapi Rasulullah Saw dengan nada marah berkata : " Adapun aku.. Aku tak akan pernah memaafkan mereka.. "

#Jadi jangan dikira 'komentar' buruk atas seseorang- di lisan atau tulisan - itu sebuah perkara 'remeh'.. Apalagi jika berkaitan dengan harga diri para Ulama. Allah tak akan pernah diam melihat para Kekasih-Nya direndahkan dan disakiti ..

من عادى لي و ليا فقد آذنته بالحرب .. إن لم يكن العلماء أولياء فليس لله ولي ..

#Kita boleh berbeda pendapat dengan para Ulama, tapi jangan sampai hal itu justru menghilangkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia yang sedari dulu dikenal sebagai Bangsa yang sangat menjunjung tinggi Tadhim dan budi luhur kepada para kiai dan ulama, lebih-lebih kepada para kiai sepuh.

Dengan ilmu dan kapasitas yang beliau miliki tentunya beliau lebih tahu sikap mana yang harus dipilih dan kemana ia harus melangkah. Tak elok rasanya jika kita yang bukan siapa-siapa, tak tahu apa-apa dan minim jasa kepada Ummat ini malah 'sok-sok'-an mengomentari dan menyetir keputusan apa yang seharusnya ia ambil. Itu sudah di luar ranah dan zona kita..

Seperti yang dikatakan pepatah Hadhramaut :

" Qif inda Haddak.. wa illa Takun Dhiddak.."

Jangan engkau lewati batasmu, jika tidak kau akan menjadi bumerang untuk dirimu sendiri.."

(Ismael Amin Kholil, 22 Rojab 1439 H).

#Maulanal Habib Luthfi bin Ali bin Yahya
#Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj
#Abi KH. An'im Falahuddin Mahrus Ali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Baha' memohon ijazah kitab

DAFTAR MAKAM SESEPUH / ULAMA DI KECAMATAN SIDOARJO KOTA, KABUPATEN SIDOARJO

Kyai Ngali Muntoha Nglames Madiun