BEBERAPA KEINGINAN GUS DUR TEREALISASI DI ERA JOKOWIE !!


Simak cuplikan tulisan dari P.Londo, seorang mantan aktivis demokrasi. Dari sini jelas sekali, bahwa beberapa keinginan Presiden Gus Dur dahulu, kini telah terwujud di Era Presiden Jokowi. Subhanallah. 


.....Pilihan menjadi Presiden RI akhirnya jatuh kepada K H Abdurahman Wahid (Gus Dur), tokoh yang lihai menjaga keseimbangan hubungan dengan semua kelompok, bahkan dekat dengan Israel. Sejatinya, Gus Dur menyadari bahwa sebagai Presiden RI ia akan mendapat tekanan dari pihak asing serta jejaring kompradornya di dalam negeri. Karena itu, dalam kedudukannya sebagai presiden, Gus Dur tetap menjaga keseimbangan hubungan dengan berbagai kelompok kekuatan internasional (dengan kapitalis Barat, Eropa, Tiongkok, India dan sebagainya). Sedangkan untuk mengecoh para komprador asing di dalam negeri, Gus Dur menerapkan jurus “pendekar mabok,”yang oleh sebagian orang dianggap sikap mencla mencle. Dengan pernyataan-pernyataannya yang kerap saling bertolak belakang, maka sulit bagi komprador asing menjebaknya.

Karakter asli seorang Gus Dur yang independen, berani, dan tidak mudah didikte, (apalagi kalau hanya digertak) baru terlihat jelas ketika ia dengan berani dan tegas menolak permintaan Amerika Serikat –melalui mantan Menlu AS, Hennry Kisinger yang langsung menemuinya di Jakarta—memperpanjang kontrak Freeport, dan perusahaan AS lainnya tanpa pembaruan isi kontrak. “JANGAN GADAIKAN PAPUA, itu perintah Presiden Gus Dur kepada jajaran kabinetnya. Pada saat bersamaan, Gus Dur juga menegaskan hubungannya yang AKRAB dengan TIONGKOK, namun tanpa kompromi terhadap konglomerat hitam. Bahkan ia dengan tegas memerintahkan agar PELAKU JUDI di Kepulauan Seribu DITANGKAP !! Dan.... PETRAL (yang selama ini menguasai supply bahan bakar dari Singapura ke Indonesia),  harus DIBUBARKAN !!!.

Dengan pendekatan kultural persuasif, Gus Dur juga berusaha mengatasi gerakan separatis di Aceh dan Papua. Pendekatan dialogis dengan para pentolan separatis (terkecuali yang berada di luar negeri), sudah mulai menunjukkan hasil, dan ini jelas tidak disukai pihak asing yang berada di balik gerakan separatis itu.

Karena itu dilancarkan “operasi” penggulingan Presiden Gus Dur dan operasi itu bisa berjalan mulus seiring dengan terjadi keretakan antara Gus Dur dengan Megawati, sementara Amin Rais yang menjabat Ketua MPR RI juga menghendakinya. Melalui penyelenggaraan Sidang Istimewa yang dikuasai jejaring asing, Gus Dur pun berhasil dilengserkan.

Meski , menurut konstitusi Wakil Presiden Megawati otomatis menggantikannya menjadi presiden, namun pada kenyataannya tidak mudah. Menurut beberapa sumber, setelah MPR RI memutuskan pemberhentian Gus Dur, maka yang dilakukan selanjutnya adalah MENEKAN Megawati agar menerima permintaan pihak asing yakni bersedia mengubah (amandemen UUD 1945) sehingga ke depan operasional anasir asing mendapat pembenaran secara konstitusional. Jika Megawati menolak, maka MPR RI akan menggelar pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang baru, dan dipastikan Megawati tidak akan terpilih.

Baca Selengkapnya dengan klik ---> INI








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Baha' memohon ijazah kitab

DAFTAR MAKAM SESEPUH / ULAMA DI KECAMATAN SIDOARJO KOTA, KABUPATEN SIDOARJO

Kyai Ngali Muntoha Nglames Madiun