Wejangan guru waskitho


Di sebuah zawiyah tarekat, tengah malam, ada seorang Mursyid duduk bersila di depan surau, dikitari 9 muridnya yang sedang suluk. Sang Mursyid berkata(terj. Bhs Indonesia) : “ Kudoakan kalian semua utuh mayite, ugo ulese. Ketika mati kelak, utuh jenazahnya, bahkan hingga kain kafannya. Hanya mengingatkan kalian saja, bahwa orang mati dikubur itu pada umumnya yang busuk pertama kali adalah mulutnya. Karena kebanyakan manusia tidak selamat karena mulutnya. Salamatul insaan fii hifdzil lisaan. Oleh karena itu, jagalah mulutmu, jauhi perkara2 dosa, terutama Ghibah, alias ngrasani sesama manusia.Kanjeng Nabi saw pun, ketika Isra’ Mi’raj pernah melihat umatnya yang mulutnya disobek sampe’ telinga.utuh lagi, disobek lagi, demikian berulang-ulang.  Mereka itu yang ketika di dunia gemar ghibah/ngrasani.” Salah satu murid bertanya “ saya akui ya Syekh, saya sering membicarakan keburukan orang lain, tapi memang seperti itu kenyataannya.” Sang Mursyid menjawab: “ Justru membicarakan keburukan orang lain berdasar kenyataan  itulah yang namanya Ghibah. Jika gak sesuai kenyataannya, itu namanya Fitnah!! Dan tentu hukumannya lebih ngeri dari ghibah itu sendiri. Termasuk fitnah adalah membicarakan sesuatu yang belum yakin 100% kebenarannya, alias setengah-setengah.(tidak mencapai 100%) .Itupun juga masih kata orang. Nah sekarang hamper jam 12 malam, silahkan kalian mandi taubat, wudlu, dan mari sholat taubat bersama-sama. Sudah terlalu banyak dosa yg diperbuat oleh mulut dan tangan kita”. Maka 9 muridnya pun melaksanakan perintah sang Guru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Baha' memohon ijazah kitab

DAFTAR MAKAM SESEPUH / ULAMA DI KECAMATAN SIDOARJO KOTA, KABUPATEN SIDOARJO

Kyai Ngali Muntoha Nglames Madiun