Kidung Tanpo Waton

Kidung Tanpo Waton
: Syi’ir Tanpo Waton(Tembang Tanpa Pakem)


Astaghfirullooh Robbal-barooya
Astaghfirullooh minal-khothooya
Robbi zidniy ’ilman naafi’a
Wa waffiqniy ’amalan shooliha

(Aku mohon ampunan kepada Allah, Tuhan segala kebajikan
Aku mohon ampunan kepada Allah dari segala kesalahanku
Tuhan, tambahkanlah kepadaku ilmu yang membawa manfaat
Dan berilah kemampuan untuk melaksanakan segala perbuatan baik)

Ya Rasulalloh salaamun’alaik
Ya Rofi’asyaani wad-daroji
‘Athfatay ya jiirotal-‘alami
Ya uhaylal-juudi wal-karomi

(Wahai Utusan Allah, shalawat serta salam atasmu
Wahai orang yang tinggi derajat dan luhur martabatnya
Yang sedemikian santun penuh kelembutan, wahai yang sebegitu dekat dengan alam
Wahai dermawan yang memiliki kemurahan hati)

Ngawiti ingsun, nglaras syi’iran
Kalawan muji maring Pengeran
Kang paring rohmat lan keni'matan
Rina-wengine tanpa pitungan

(Aku mulai menyenandungkan syair
Dengan memuji kepada Tuhan
Yang telah melimpahkan rahmat dan kenikmatan
Siang hingga malam, tanpa perhitungan untung-rugi/ bighoiri hisab)

Duh bala kanca, pria-wanita
Aja mung ngaji syari’at blaka
Gur pinter ndongeng, nulis, lan maca
Tembe burine bakal sangsara

(Wahai sahabat & kawan, pria maupun wanita
Jangan hanya mempelajari Syari'at belaka
HANYA pandai berkisah, menulis, dan membaca
Karena jika hanya demikian, di belakang hari nanti akan sengsara)

Akeh kang apal Qur’an-Haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe gak digaktekke
Yen isih kotor ati - akale

(Banyak sekali orang-orang yang telah hafal al-Quran dan Hadits
Tapi masih gemar dan suka mengkafir-kafirkan orang lain
Sedangkan kekufurannya sendiri, gak sempat diperhatikannya.
Begitulah jika hati dan fikiran masih kotor)

Gampang kabujuk nafsu angkara
Ing pepaese gebyare dunya
Iri lan meri sugihe tangga
Mula atine peteng lan nista

(Begitu mudah terpedaya oleh nafsu angkara
Tergoda oleh hiasan gemerlap dunia
Selalu saja iri-dengki atas keberhasilan orang-orang sekitarnya/tetangganya
Maka karena itulah, hatinya pun jadi gelap dan nista)

Ayo sedulur, 'jo nglalekake
Wajibe ngaji sak pranatane
’Nggo ngAndElake iman-tauhide
Baguse sangu, mulya matine

(Mari saudaraku, janganlah kau lupakan
Subtansi kajian dan pengamalannya
Guna mempertebal Iman & Tauhid
Karena itu merupakan sebaik-baiknya bekal, sehingga mati dalam keadaan mulia)

Kang aran sholeh, bagus atine
Kerana mapan seri ngilmune
Laku Thoriqot lan Ma’rifate
Uga Haqiqot, manjing RASAne

(Yang disebut shaleh adalah yang baik hatinya
Karena telah mantap serial/tahapan-tahapan ilmunya
Termasuk di dalamnya pengetahuan tentang Thoriqot dan Ma'rifat
Juga Haqiqot yang telah menetap di dasar hati)

Al-Qur’an Qadim= Wahyu Minulya
Tanpa tinulis, bisa diwaca
Iku wejangan Guru Waskitha
Den tancepake ing jero dada

(Al-Quran kitab suci yang Qadim dan merupakan wahyu mulia
Yang diturunkan tanpa huruf, tetapi bisa terbaca
Itulah ajaran para Guru yang penglihatan bathinnya telah tercerahkan,
Mereka berusaha menancapkannya dengan kokoh dalam dada kita)

Kumanthil ati, lan pikiran
M’rasuk ing badan, kabeh jeroan
Mukjizat Rasul dadi pedoman
Minangka dalan manjinge Iman

(Menyatu di dalam hati dan fikiran
Termanifestasikan oleh badan, sebagai cerminan yang ada di dalam(bathin)
Al-Quran adalah mukjizat Rasul yang menjadi pedoman
Yang menjadi peretas jalan masuknya iman)

Kalawan Allah, kang Maha Suci
Kudu rangkulan rina lan wengi
Ditirakati, diriyadhohi
Dzikir lan suluk ‘jo nganti lali

(kebersamaan dengan dengan Allah yang Mahasuci,
Harus senantiasa terwujudkan sepanjang siang dan malam
Dengan usaha yang keras dan disiplin yang tinggi, tirakat, riyadhohm ; latihan jiwa.
Dzikir dan suluk jangan sampai lupa)

Uripe ayem, rumangsa aman
Dununge rasa, tanda yen iman
Sabar narima, 'najan pas-pasan
Kabeh tinakdir saking Pengeran

(Hidup pun akan menjadi tenteram dan aman,
Munculnya Rasa tersebut sebagai tanda bahwa iman telah bersemayam,
Sabar menerima walaupun dalam keterbatasan
Karena semuanya telah sesuai dengan takaran Tuhan/taqdir Tuhan)

Kalawan kanca dulur lan tangga
Kang padha rukun, aja nesiya
Iku sunnahe Rasul kang Mulya
Nabi Muhammad panutan kita

(Terhadap kawan, saudara, dan tetangga
Hendaklah saling rukun, jangan saling menyia-nyiakan
Karena yang demikian itu (rukun) telah menjadi jalan hidup Rasul yang mulia
Nabi Muhammad saw. yang telah menjadi teladan kita semua)


Ayo nglakoni sekabehane
Allah kang bakal ngangkat drajate
Sanajan asor tata dhohire
Ananging mulya maqom drajate

(Mari kita laksanakan semuanya
Yaqinlah bahwa Allah lah yg mengangkat derajat manusia-manusia seperti kita ini
Meskipun misalnya kita terlihat hina di mata kebanyakan manusia
Tak mngapa, yg pnting (ttp berharap) mmpunyai maqom derajat mulya di sisi-Nya)

Lamun palastra ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swarga manggone
Wutuh mayite, uga ulese

(Mengharap kembali keharibaan-Nya di belakang hari nanti
Ruh dan nyawa pun tidak akan tersesat
Dan Allah telah menyiapkan taman syurga baginya
Utuhlah jenazah/mayitnya!!, sekaligus kain kafannya(kalau perlu))

Ya Rasulalloh salaamun’alaik
Ya Rofi’asyaani wad-daroji
‘Athfatay ya jiirotal-‘alami
Ya uhaylal-juudi wal-karomi



Penyusun dan pelantun Syiir ini adalah Gus Nizam, yang ketika melantunkan, mirip dengan suara Gus Dur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gus Baha' memohon ijazah kitab

DAFTAR MAKAM SESEPUH / ULAMA DI KECAMATAN SIDOARJO KOTA, KABUPATEN SIDOARJO

Kyai Ngali Muntoha Nglames Madiun