Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Jawaban untuk mrk yg bilang: Islam ya Islam. Tidak ada embel²

Gambar
Islam pasca  Nabi saw wafat,  itu pasti ada embel2nya. Jika tdk, malah berbahaya. Krn ciri sifat khowarij ya gitu. Sering koar2 mngatasnamakan Islam. Merasa paling Islam sendiri. Akan sering koar2: Saya Islam. Jika sy pny pendapat, jgn nentang saya. Kalian hrs tunduk. Jika tdk tunduk, maka  brrti kalian sedang menentang Islam. Ujung2nya ya gitu. Wis apal Lur.  Atau sering tanya gini: Kamu muslim?  Agamamu Islam bukan?  Kamu kafir? dst ======= Perbedaan itu wajar. Khilafu rohmaty rohmatun. Maka memberi   sebuah label pada cara ber-Islam, menjadi  sebuah keniscayaan, apalagi di zaman now.  Agar diketahui  model ber-Islam seseorang itu menyimpang dari aqidah Islam apa tdk. Nabi saw aja sdh mmprediksi akan terpecahnya Islam menjadi 72 atau 73 golongan - secara garis besar.  Dan yg selamat adalah Islam dengan karakter:  Ma ana 'alaihi wa ashhaby, yg kmudian dibahasakan atau diredaksikan oleh ulama mnjadi: Ahlussunnah wal Jamaah. Substabsinya sama. Nah, untuk mnjadi Ahlussunah wal Jamaah

Awan Lenticularis 05-11-2020

Gambar
Koleksi foto (dari status & komen netizen di fb  & WA) tentang Awan Lenticularis di beberapa gunung yang terpotret dari berbagai sisi/ sudut pada Kamis,   5 Nopember 2020 

DAFTAR RAJA-RAJA MAJAPAHIT

Gambar
  Oleh : Heri Purwanto 07 Agustus 2019 Daftar raja-raja Majapahit di bawah ini saya susun berdasarkan sumber Kakawin Nāgarakṛtāgama dan Sĕrat Pararaton, yang saya kroscek dengan sumber prasasti (jika ada). Untuk angka tahun saya seragamkan memakai kalender Masehi. DYAH WIJAYA (1294 – 1309) Menurut Nāgarakṛtāgama (1365), Kerajaan Majapahit didirikan tahun 1294 oleh Dyah Wijaya yang bergelar Kṛtarājasa Jayawardhana. Dyah Wijaya adalah putra Dyah Lĕmbu Tal, sedangkan Dyah Lĕmbu Tal adalah putra Bhaṭāra Narasinghamūrti. Dyah Wijaya menikahi empat putri Śrī Kṛtanāgara (raja Singhasāri) yang bernama Śrī Parameśwarī Tribhuwana, Dyah Duhitā Mahādewī, Prajñāpāramitā Jayendradewī, dan Dyah Gāyatrī Rājapatnī. Tahun kematian Dyah Wijaya menurut naskah ini adalah 1309. Menurut Pararaton (1613), Kerajaan Majapahit didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya yang kadang disebut Arṣawijaya, bergelar Śrī Kṛtarājasa. Raden Wijaya disebut sebagai putra Mahiṣa Campaka alias Bhaṭāra Narasinga. Ia menikah dengan